BJK || KOTA BEKASI
Bertempat di Pondok Pesantren Maslakul Irfan, Jati Bening, Pondokgede, Wakil Wali (Wawali) Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe bersama alim ulama hadiri kegiatan Haul Akbar sekaligus peringatan Malam Nuzulul Qur’an.
Kegiatan diawali dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur’an, seluruh jamaah mendengarkan dengan khusuk dan khidmat.
Wawali Harris Bobihoe mengatakan peringatan Nuzulul Qur’an merupakan momen yang dinantikan di bulan suci Ramadhan.
“Nuzulul Qur’an merupakan momen yang sangat dinantikan di bulan suci Ramadhan ini, Untuk itu, umat Islam di Kota Bekasi agar dapat lebih meningkatkan pengamalan terhadap Al Qur’an, Al Qur’an sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat Islam,” kata Wawali Harris Bobihoe
Wawali Harris Bobihoe menyampaikan Nuzulul Qur’an menjadi momentum bagi umat muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan lebih sering membaca kitab suci Al Qur’an di setiap waktu.
Lanjutnya mengatakan, Sinergi antara Pimpinan daerah dan para tokoh ulama dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan di Kota Bekasi.
Menjadi prioritas kata Wawali Harris Bobihoe membeberkan, untuk terus merajut keharmonisan dan terus menggaungkan toleransi untuk mewujudkan kota yang damai. Pentingnya menjaga harmonisasi di Kota Bekasi, kolaborasi dilakukan dari tingkat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bekasi, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga masyarakatnya.
“Menjadi tugas yang penting di masyarakat yakni dalam hal mengenal budaya, kultur, dan sosial yang berada di Kota Bekasi. Juga berfungsi juga dalam pencegahan dini terhadap konflik- konflik yang terjadi di wilayah, membantu tugas pemerintah dalam terciptanya hubungan yang harmonis antar umat beragama,” kata Wawali Harris Bobihoe.
Terlebih dengan adanya pondok pesantren menjadi tempat menempa ilmu para generasi muda, menanamkan ahlak yang baik untuk menjadi generasi emas di masa yang akan datang.
Tampak hadir Anggota DPRD Fraksi Gerindra Misbah, Anggota DPRD Fraksi PKB Topananda, Camat Pondokgede Zainal Abidin dan jajaran.
Acara dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada Yatim dan Dhuafa
( DAPOT TAMBUNAN ).
