BJK || KABUPATEN BEKASI
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi Budi Yanto, SE mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi harus mewaspadai kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu. Kondisi saat ini di Jawa Barat khususnya Kabupaten Bekasi mengalami yang namanya memasuki musim Kemarau Basah. Hal itu di pertegas oleh BMKG beberapa waktu lalu. Keadaan tersebut harus di waspadai dengan baik oleh Pemkab Bekasi khususnya BPBD ujar Budi Yanto, SE Kepada Jurnal Media Sukses Selasa, (20/05/2025).
Menurut Budi Yanto bahwa wilayah Kabupaten Bekasi yang rawan bencana Banjir dan kekeringan serta seringkali datangnya angin puting beliung harus menjadi perhatian kita semua. Waspada dan tetap bersiap siaga supaya ketika kondisi cuaca tidak baik maka personil sudah siap dengan segala sesuatu jika diperlukan. Maka kesiap Siagaan anggota adalah menjadi hal mutlak dan serius.
Menurut Budi Yanto bahwa sekali lagi BPBD harus siap sedia kapan saja dibutuhkan masyarakat. Sebab BPBD adalah tulang punggung Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi ketika terjadi bencana Banjir, kekeringan,angin puting beliung dan juga mendukung Perusahaan air minum Kabupaten Bekasi (Perumda) Tirta Bhagasasi jika diperlukan untuk mensuplai air ke masyarakat.
Perlu diketahui bahwa wilayah kabupaten Bekasi saat ini banyak yang rendah dan sangat rawan terkena banjir, dan bila dibarengi hujan turun beberapa jam saja. Bayangkan jika musim penghujan datang maka dipastikan wilayah Kabupaten Bekasi akan seperti lautan seperti yang sudah sering kita lihat katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi yang juga berpendapat bahwa gebrakan Gubernur Jawa Barat KDM perlu kita sukseskan. Luar bisa program dan gebrakan beliau. Menormalisai sungai dan kali. Pembongkaran bangunan liar (Bangli) tanpa pandang bulu di bantaran sungai, ini luar biasa. Semoga kedepannya Jawa Barat bisa bebas banjir bandang khususnya wilayah kita Kabupaten Bekasi ini ungkapnya.
Sementara itu BPBD Kabupaten Bekasi sedang melaksanakan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) sebagai wujud persiapan antar Stakeholder atau instansi bisa saling bersinergi. Budi Yanto mendukung hal tersebut. Bagaimanapun tanpa koordinasi yang baik maka perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana bisa tidak maksimal. Harus dikoordinasikan dengan baik supaya hasilnya baik kedepannya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menggelar kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di halaman Kantor BPBD Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu menandakan kesiapan anggota di lapangan pada waktu yang berbeda.
Kegiatan itu dihadiri oleh lebih dari 400 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk relawan, pelajar, dan komunitas kebencanaan yang ada di Kabupaten Bekasi.
Mengusung tema nasional “Siap untuk Selamat”, peringatan HKB tahun ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. Meskipun peringatan HKB secara nasional dipusatkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, BPBD Kabupaten Bekasi tetap menyelenggarakan kegiatan di tingkat daerah dengan antusiasme yang tinggi, melibatkan lebih dari 400 peserta, melebihi target awal yang diperkirakan sebanyak 350 orang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, dalam sambutannya menyampaikan bahwa HKB merupakan agenda tahunan yang penting untuk menanamkan budaya sadar bencana kepada masyarakat.
“Kita terus melakukan upaya-upaya memberikan masukan kepada masyarakat tentang bagaimana untuk siap selamat, sesuai dengan tagline ini. Upaya kesiapsiagaan dan pencegahan terus kita lakukan,” kata Muchlis.
Muchlis juga menyebutkan bahwa hingga kini BPBD Kabupaten Bekasi telah membentuk 33 Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan 110 Desa Tangguh Bencana (Destana) dari total 187 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Bekasi.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkelanjutan dengan skala yang lebih luas, serta melibatkan lebih banyak masyarakat di masa mendatang. ( ADV/CHANDRA HARYANTO )