BJK || KABUPATEN TEBO
Terpantau Media, sekelompok Warga beserta Kendaraan Roda Dua menaiki Ketek atau Tempek yang biasa disebut oleh warga lokal, Entah siapa yang memberikan nama itu, yang jelas Tempek tersebut adalah satu satu nya mode Transportasi Sungai Batang Hari yang dipergunakan oleh warga. Jum’at 22 Agustus 2025
Kondisi ini setiap hari dilalui oleh Warga termasuk Siswa atau Pelajar yang harus menyeberang untuk pergi ke sekolah, begitu juga untuk aktivitas warga sehari hari Bekerja di desa Seberang menggunakan Tempek bermesin Diesel Hasil Kucuran DD (Dana Desa) untuk Masyarakat, meskipun menggunakan DD (Dana Desa), para penumpang juga harus mengeluarkan Kocek 10 Ribu Rupiah perorang, hasilnya dipergunakan untuk kebutuhan Transportasi Seperti Bahan Bakar sehari hari dan kerusakan pada mesin penggerak Diesel tersebut, akankah DD (Dana Desa) dikucurkan kan lagi oleh Desa Muara Niro, Kecamatan VII Koto, atau menunggu Pemerintahan Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Memberikan Anggaran untuk membangun Jembatan penghubung antara Desa Muara Niro Dan Desa Aur Cino, Kec VII Koto,Kab Tebo, Provinsi Jambi tersebut.
Sebagai Alat Transportasi Penghubung Dua Desa, yang masih bertahan hingga kini, meskipun entah kapan Jembatan Permanen Akan Dibangun Oleh Pemerintah Provinsi Jambi Bersama Pemerintah Kabupaten Tebo.
“Rusman, salah satu warga Luar Desa, mengatakan dirinya harus mengantri dan khawatir untuk menaiki Tempek usia tua tersebut, karena sudah dipenuhi oleh warga,Termasuk Siswa Pelajar yang harus menyeberang untuk pergi ke sekolah.
“Hari ini kebetulan ada pekerjaan, jadi saya menunggu untuk menyeberang. adanya Tempek penyeberangan ini sangat membantu sekali, meskipun saya selalu khawatir akan kondisi Tempek yang sudah tua tersebut, Kalau lewat jalan lain, jaraknya cukup lumayan jauh, Jika lewat Jalan Aspal Harus mutar terlebih dahulu ke Kecamatan Rimbo Bujang dengan waktu 1 Jam, ujarnya “
Tidak hanya pekerja, para orang tua juga merasa khawatir dengan kondisi anak anak nya jika ada kegiatan Sekolah Ke Desa Desa seberang,
Warga sangat berharap sekali kepada pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Tebo untuk memperhatikan dan melihat kondisi dilapangan, dan hendaknya juga masuk dalam Anggaran pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Tebo untuk membangun Jembatan penghubung dua desa.
( HENDRI )