BJK || KABUPATEN BEKASI
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi Budi Muhammad Mustafa mengatakan bahwa bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Pemkab Bekasi melalui Disperkimtan Kabupaten Bekasi bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang mendapat bantuan Rutilahu di maksud. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi Budi Muhammad Mustafa kepada JMS Rabu, (21/05/2025).
Menurut Budi Muhammad Mustafa yang juga legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini bantuan Rutilahu ini sangat membantu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Kabupaten Bekasi saat ini. Apalagi biaya pembangunan renovasi rumah tersebut akan ditingkatkan nilainya menjadi Rp 40 jt di tahun depan. Hal ini bisa menjadikan bantuan di maksud diperluas ke hal lainnya dan bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.
Bila melihat tingginya animo masyarakat yang mendapat bantuan tersebut maka DPRD Kabupaten Bekasi akan terus mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi supaya tetap melanjutkan program unggulan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang tersebut. Rendahnya tingkat kemampuan dan daya beli masyarakat Kabupaten Bekasi saat ini membuat masyarakat menjadi dilema akan ekonomi dan kualitas hidup. Banyaknya pengangguran dan rendahnya daya beli membuat mereka semakin susah.
Disisi lain Pemkab Bekasi melalui program unggulan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang saat ini kiranya bisa membantu meningkatkan kemampuan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara merata. Melalui pembangunan infrastruktur Jalan, jembatan dan sarana pendidikan lainnya maka akan semakin membuat Kabupaten Bekasi kedepannya menjadi yang terdepan dalam pelayanan dan pembangunan di Jawa Barat.
Di lain tempat Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi siap mendukung Penuh dan mensukseskan program yang dicanangkan oleh Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, SH. Salah satunya Penyelesaian Pembangunan rumah tidak layak huni menjadi layak huni (Rutilahu) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD-S).
Dalam targetkan 2 program unggulan tersebut, Pembangunan Rumah Tidak layak Huni (Rutilahu) dan program Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) atau WC Disperkimtam akan mengerjakannya dengan sebaik-baiknya dan cepat demi kepastian pelayanan kepada masyarakat.
Program dan pengerjaan ini juga untuk mendukung program utama Pemkab Bekasi dalam hal ini Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, SH. Bupati Bekasi dalam pemaparannya bahwa program dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi stunting di Kabupaten Bekasi memiliki slogan Bangkit, Maju dan Sejahtera demi masyarakat yang lebih baik.
“Program Rutilahu dan SPALD-S merupakan bagian dari program Pemerintah untuk membantu masyarakat yang dianggap rumahnya tidak layak huni menjadi layak huni,” terang Kadis Perkimtan Nurchaidir dengan penuh semangat.
Lebih lanjut maksud Layak huni, kata Nurchaidir yang utama adalah pembangunan lantai, dinding, atap, karena kalau monokat (isian) atau aksesoris yang lain itu hanya pelengkap dan membangun dengan sistem gotong royong.
Rutilahu seperti halnya membangun dan merehab dengan sistem gotong royong. Pemerintah memberikan bantuan untuk merangsang masyarakat yang mendapatkan bantuan supaya ikut bersama sama membangun rumahnya, tutur Nurchaidir.
Diungkapkan Nurchaidir bahwa tahun 2026 mendatang, anggaran untuk program Rutilahu akan dinaikkan jadi Rp.40 juta per unit dari yang sekarang saat ini Rp20 juta per Unitnya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu secara finansial, dan menurut kriteria yang ditetapkan Pemkab Bekasi.
Alasan anggaran Rutilahu akan dinaikkan jadi Rp40 juta adalah Inflasi dan berjalannya waktu harga material naik terus. Sementara kita dari tahun 2019 anggaran Rutilahu tidak pernah naik, jadi sekarang disesuaikan dilapangan mengenai harga-harga,” tuturnya.
Masih kata Nurchaidir, jumlah 1.670 Unit Rutilahu itu, tersebar dimasing-masing Desa, ada Desa yang kebagian 15 unit ada juga yang kebagian 20 Unit Rutilahu yang bersifat menstimulasi/ merangsang supaya warga atau masyarakat ada keinginan untuk menovasi rumah mereka sendiri. Kemudian Pemda juga akan membantu pembuatan WC di dalam rumah nantinya supaya sanitasi bisa berjalan baik.
( ADV/ Chandra Haryanto, S. Kom/Rusmida Marpaung )