Bandar Lampung — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) melalui penguatan peran Relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) di seluruh wilayah Kota Tapis Berseri.
Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana mengatakan, pihaknya berupaya menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan serta anak. Salah satu langkah nyata yang dilakukan yakni dengan memberikan insentif dan perlengkapan berupa rompi kepada 1.260 relawan SAPA yang telah terbentuk di berbagai kelurahan.
“Kita kumpulkan, kasih rompi dan insentif sebagai bentuk perhatian pemerintah. Harapan saya, para relawan ini tetap kompak dan terus menjaga kebersamaan,” ujar Wali Kota Eva Dwiana saat menyerahkan insentif di Gedung Semergou, Sabtu (18/10/2025).
Eva berharap para relawan dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menangani kasus KDRT di lingkungan masing-masing.
“Kita minta tolong supaya gak ada lagi KDRT, gak ada anak yang dipukul. Kalau ada kejadian, relawan SAPA harus cepat tanggap dan bantu laporkan,” pesan Bunda Eva.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandar Lampung, Maryamah, menjelaskan bahwa relawan SAPA telah terbentuk sejak dua tahun lalu dan memiliki peran penting sebagai pelopor dan pelapor kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Relawan SAPA ini dibentuk atas inisiatif langsung Ibu Wali Kota. Banyak warga yang enggan melapor jika terjadi kekerasan di sekitar mereka. Dengan adanya relawan, informasi dan penanganan bisa lebih cepat,” jelas Maryamah.
Ia menambahkan, keberadaan relawan SAPA tidak hanya membantu proses pelaporan, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam pendampingan korban serta edukasi masyarakat agar lebih berani bersuara terhadap kekerasan.
“Kami harap para relawan terus bergerak cepat dan tanggap di lingkungannya masing-masing. Dengan kerja bersama, kita bisa tekan angka KDRT di Bandar Lampung,” ujarnya.
Program SAPA menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Pemkot Bandar Lampung dalam mewujudkan kota yang aman, inklusif, serta berpihak pada perlindungan perempuan dan anak.
(Listra)