JMS – Kota Bekasi
Pemerintah Kota Bekasi melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah menggelar Pameran dan Seminar Business Matching dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan produk dalam Negeri.
Business Matching digelar selama 2 (dua) hari pada 24 dan 25 Juli 2024 bertempat di Mega Bekasi Hypermall Lantai 3 dan resmi dibuka oleh Pj. Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad. Rabu (24/07).
Pembukaan Business Matching juga dihadiri oleh Plt. Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta segenap jajaran Esselon II, III, dan IV Pemerintah Kota Bekasi bersama Para Pengguna Anggaran di Perangkat Daerah masing-masing.
Dalam pameran Business Matching, Pemkot Bekasi menghadirkan berbagai booth perusahaan dalam negeri yang mempersembahkan sekaligus memasarkan produk-produk unggulannya untuk dapat dipergunakan dalam pemenuhan sarana dan prasarana kantor.
Bukan hanya digunakan di lingkungan Pemerintahan, produk-produk yang dipasarkan di gelaran Business Matching terbuka untuk swasta dan umum, sehingga upaya menggencarkan Penggunaan Produk Dalam Negeri lebih maksimal.
Seperti yang diungkap oleh Pj. Wali Kota Bekasi, Gani Muhamad dalam sambutannya bahwa, “kita harus membangun budaya penggunaan produk dalam negeri dan bisa perlahan lepas dari ketergantungan pemakaian produk luar, lalu bagaimana kita bisa mandiri dan lepas dari ketergantungan? Maka dari itu, berilah kesempatan bagi produsen-produsen produk dalam negeri untuk berkarya, saya yakin perekenomian kita akan lebih stabil dan tidak melemah dan jadikan event ini sebuah momentum untuk menyamakan pandangan dan komitmen kita,” tegas Gani Muhamad.
Terlebih lagi, peningkatan penggunana produk dalam negeri juga mampu untuk menekan angka pengangguran, karena semakin tinggi permintaan produk, maka kebutuhan karyawan pun akan bertambah, sehingga mampu membuka lapangan-lapangan pekerjaan lebih banyak lagi.
“Dengan bonus demografi yang kita miliki, apabila kita bisa mengoptimalkan produk dalam negeri maka akan menekan angka pengangguran dengan menambah pembukaan lapangan kerja yang diiringi dengan permintaan jumlah produksi dan sekaligus mampu menstimulus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi produsen dan konsumen,” imbuh Gani Muhamad.
Mengenai perekonomian, Plt. Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Patria Susantosa, memaparkan bahwa, “ditargetkan, tahun 2045 Indonesia akan menduduki peringkat ekonomi nomor 4 di dunia. Tidak menutup kemungkinan memang di 2045 kita bisa menduduki peringkat ke -4 dengan satu syarat, harus berdikari secara ekonomi. Jadi mandiri dalam ekonomi itu memang menjadi prasyarat untuk menuju Indonesia emas salah satunya melalui penggunaan produk-produk dalam negeri yang menyetuh di semua sektor, sehingga dengan perlahan dan pasti dapat menunjukkan bahwa Indonesia bisa mandiri dan lebih maju!,” tutupnya.
( CHANDRA HARYANTO )